Laboratorium Kinne Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur Ikut Meriahkan HARFILNAS

 

Dokumentasi Laboratorium Kinne Komunikasi

Sumber : Dokumentasi pribadi



Folkanian - Peringatan Hari Film Nasional yang jatuh pada 30 Maret, menandai momen bersejarah produksi film pertama di Indonesia. Dalam rangka merayakan hari penting ini, Laboratorium Kinne Komunikasi UPN "Veteran" Jawa Timur turut berpartisipasi dengan mengusung tema "Proses Lebih Besar Daripada Hasil." Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi sineas muda dalam menuangkan ideologi dan kreativitas mereka melalui medium film.


Laboratorium Kinne, yang merupakan wadah bagi mahasiswa dan anggota komunitas film, ingin menyampaikan pesan bahwa kualitas film tidak hanya bergantung pada anggaran yang besar. Menurut mereka, konsep yang matang dan solidaritas antar kru adalah aspek yang lebih krusial dalam menciptakan sebuah karya yang bernilai. Hal ini sejalan dengan pemikiran Roger Ebert, kritikus film ternama, yang menyatakan bahwa sebuah film hebat diukur dari isinya, bukan dari besar kecilnya anggaran produksi.


Film yang diproduksi di tanggal 28 Februari 2025 ini berisi behind the scene produksi suatu film lalu dinarasikan ke dalam bentuk film. Ini bertujuan menginformasikan kepada khalayak mengenai bagaimana proses produksi film agar masyarakat lebih menghargai apa pun bentuk film yang diproduksi. “Pembuatan film ini untuk menunjukkan bahwa produksi film itu seperti ini susahnya, kita ingin memberi fakta ke masyarakat bahwa setiap karya punya kerja kerasnya. Jadi, kritik tentu boleh, tapi jangan sampai menilai kalau itu sampah dan sebagainya,” tutur Deka, salah satu crew dalam film tersebut.


Tema yang diangkat dalam film ini menegaskan bahwa proses adalah penentu kualitas, sementara hasil hanyalah konsekuensi dari upaya yang dilakukan. Melalui Hari Film Nasional, Laboratorium Kinne berharap dapat menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya menghargai setiap elemen dalam pembuatan film.


Proses pembuatan karya film tersebut bukan semata-mata hanya melakukan syuting saja, tetapi juga melewati berbagai tahap sistematis oleh para kru Kinne Komunikasi. Konsistensi para kru dalam melaksanakan Pre-Production Meeting menjadi forum pengembangan konsep film hingga tahap final draft yang kemudian akan disepakati oleh produser dan sutradara.


Hari Film Nasional tentunya akan menjadi ajang penyampaian aspirasi dan harapan untuk industri film kedepannya, khususnya di Indonesia. Banyak yang berharap agar dunia perfilman Indonesia menjadi lebih bervariatif dan tidak hanya berorientasi kepada uang. Namun lebih ke esensi dari suatu film tersebut.


Mereka mengungkapkan bahwa di era ini sudah mulai banyak produser-produser yang cenderung homogen. “Sekarang produksi film di Indonesia hanya stuck di horor, karena produser-produser hanya mengikuti pasar yang sudah diminati,” ujar mereka. Audiens diharapkan juga semakin cermat dalam mengonsumsi film agar referensi yang didapat bervariatif tidak hanya berkutat pada suatu genre. 



Penulis : Briyan Johan Soetanto & Syafira Wuri P

Editor : Pangeran Bima Bintang Borobudur

#film #harfilnas #karya

Posting Komentar

0 Komentar